Hadapi Musim Kemarau, Kabupaten Bekasi Siapkan Sistem Pompanisasi Sawah Tadah Hujan

Hadapi Musim Kemarau, Kabupaten Bekasi Siapkan Sistem Pompanisasi Sawah Tadah Hujan

Pemerintahan Daerah 0 Comment 1

KAB. BEKASI, Gemantara News

Pemerintah Kabupaten Bekasi akan menggunakan sistem pompanisasi sawah tadah hujan yang dapat mendorong pasokan air ke sawah selama musim kemarau mendatang. Hal ini merupakan salah satu upaya pemerintah daerah dalam mengantisipasi kondisi kerawanan pangan di tengah meningkatnya jumlah penduduk dan kawasan industri di Kabupaten Bekasi.

“Kita akan melakukan upaya-upaya untuk bisa memperkuat ketahanan pangan. Upaya jangka pendeknya saat ini kita manfaatkan sisa musim hujan dan menghadapi awal musim kemarau dengan melakukan pompanisasi untuk mendorong air agar bisa sampai ke sawah,” jelas Pj. Bupati Bekasi, Dani Ramdan, saat menghadiri Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan dan Produktivitas Pertanian di Jawa Barat, di Aula Gedung Sate, Bandung, pada Kamis (18/4/2024). 

Untuk dapat memulai sistem tersebut, telah dilakukan pemeriksaan oleh Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat terhadap berapa luas sawah di Kabupaten Bekasi yang akan membutuhkan sistem pompanisasi dan berapa banyak produksi gabah yang dapat diselamatkan. Sistem yang akan dikoordinasikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini diharapkan dapat membantu petani dalam meningkatkan produksi padi.

“Mudah-mudahan dengan program pompanisasi yang dikoordinasikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini bisa membantu petani dan meningkatkan produksi padi di tahun ini,” harapnya.

Di sisi lain, Pemkab Bekasi melalui Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan, dan Dinas Ketahanan Pangan telah melaksanakan berbagai program seperti Operasi Pasar Murah, Gerakan Pangan Murah dan Gerakan Diversifikasi Pangan yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Bekasi.

Selain itu, pihaknya juga akan berupaya untuk menekan pemborosan pangan di masyarakat, yang bekerja sama dengan Baznas Kabupaten Bekasi, serta pelaku usaha rumah makan, hotel, dan katering.

“Jadi ketahanan pangan ini ada dua sisi, yaitu hilir dan hulu. Hulunya tadi melalui Dinas Pertanian agar produksi meningkat, hilirnya yaitu distribusi melalui Dinas Perdagangan dan Dinas Ketahanan Pangan. Berbagai program kita laksanakan supaya tidak terpaku pada satu jenis komoditas saja,” katanya.

Tidak hanya itu, Pemkab Bekasi juga telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan varietas tanaman padi “Pusaka Bhagasasi” yang dinilai lebih unggul dan dapat tumbuh lebih cepat dengan rasa yang pulen. Ia berharap varietas ini dapat meningkatkan produksi padi di Kabupaten Bekasi.

Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, mengungkapkan bahwa pada tahun 2024 Jawa Barat menargetkan produksi padi gabah kering giling (GKG) hingga 11 juta ton lebih. Untuk mencapai target tersebut, menurutnya perlu dilakukan pompanisasi sawah tadah hujan.

Pompanisasi sawah tadah hujan sendiri merupakan salah satu instrumen utama dalam menjaga ketersediaan air bagi pertanian terutama di musim kemarau. Dengan terpasangnya pompanisasi tersebut diharapkan produktivitas panen dapat berangsur naik hingga mencapai angka optimal 7 ton perhektar sawah.

“Pompanisasi sawah merupakan salah satu instrumen utama dalam menjaga ketersediaan air bagi pertanian, terutama di musim kemarau atau akibat adanya El Nino. Diharapkan terpasangnya pompa ini dapat tepat guna sehingga produktivitas panen dapat berangsur naik,” ungkapnya. (Diskominfo/Red)

Bagikan Artikel ke :

Shares

Leave a comment

Back to Top