AKIBAT LALAI DALAM PENGAWASAN SAAT BEKERJA, 4 ORANG PEKERJA KONTRAKTOR PT.CB. POLAINDO MENINGGAL DUNIA
Peristiwa 8 Mei 2023, 0 Comment 141LABUHAN BATU, Gemantara News
Akibat lalai dalam pengawasan saat bekerja, 4 orang pekerja kontraktor PT. CB. Polaindo meninggal dunia Sabtu (6/5/2023) saat melakukan pekerjaan di Pabrik, tepatnya di desa sei Rakyat Kec. Panai tengah Kab. Labuhan batu provinsi Sumut.
Pabrik PT. Hijau Prian Perdana yang bergerak di bidang industri kelapa sawit, atau yang dikenal masyarakat pesisir pantai dengan sebutan HPP, sektika menggemparkan dunia publik sosial media, serta para jurnalis media yang sehari-harinya sedang bertugas dalam peliputan.
Guna menggali informasi kejadian tersebut awak media mencoba menyambangi pabrik PT. Hijau Prian Perdana, namun pada saat di tempat kejadian perkara Minggu (7/5/2023) terlihat sepi tidak terlihat ada aktifitas, hanya ada beberapa satuan pengamanan yang sedang bertugas menjaga Pintu masuk pabrik tersebut. Untuk memastikan impormasi kejadian, awak media mencoba menyambangi mapolsek Panai tengah guna untuk menggali informasi tentang kejadian.
Kapolsek Panai tengah Iptu. Saiholand Naibaho,SH saat di kompirmasi di ruangannya beliau menceritakan tentang kronologis kejadian tersebut menjelaskan “kami juga berawal dapat impormasi dari masyarakat sekitar pukul 16.30 tentang informasi tersebut, namun untuk mencek kebenaran kami melakukan pengecekan. Sesampainya kami disana diduga 4 korban meninggal dunia sudah di bawa di RS Dokter Surya yang beralamat di desa Simpang ajamu desa tanjung sarang elang menggunakan 2 mobil Perusahaan yang bermerek Triton dan mobil Hilux” ungkapnya.
Maneger PT. CB, Polaindo, Rukman Sigalingging saat bertemu awak media di mapolsek Panai tengah, ketika hendak dimintai keterangan. Dari hasil pantauan awak media terlihat beberapa barang bukti pakaian korban tak satu orang pun korban pekerja memakai alat pelindung diri (APD) yang lengkap saat melakukan pengerjaan serta sama sekali tidak mengikuti SOP seolah-olah terkesan mengabaikan peraturan yang berlaku, namun beliau enggan menceritakan dan selalu berkilah ketika hendak diminta konfirmasi.
Diduga akibat lemahnya pengawasan Maneger PT CB polaindo, serta mandor tidak mengikuti aturan akhirnya berakibat patal.
Menurut Kapolsek, berhubung pekerja mendapat perintah dari atasan Maneger, PT, CB, polaindo mau mempinising pekerjaan, lalu ada beberapa anggota yang disuruh ngecat bagian atap yang gak jauh dari tangki tersebut.
Akibatnya pada saat ingin melakukan uji coba, ada beberapa diatas pentilasi renggang yang terhubung dengan ADT 1 dengan ADT 2, lalu memerintah beberapa anggota untuk mengelas bagian besi tersebut, padahal areal tabung limbah PKS itu yang sedang melakukan uji coba pabrik, di seputaran tangki tersebut.
Sudah jelas dilarang di seputaran menggunakan api di areal, ADT 1 Dan ADT 2 yang diduga api berasal dari percikan api mesin las, akibatnya tangki yang bermuatan limbah PKS itupun meledak dan menelan 4 korban jiwa yang sedang bekerja mengecat atap di ketinggian 11 meter yang posisinya berada tepat diatas tangki tersebut, akhirnya 4 korban terpental 10 meter dari lokasi kejadian.
Adapun inisial 4 korban meninggal dunia berinisial R jenis kelamin laki laki, 47 tahun, agama Islam, alamat jalan Marelan 5 Medan, H. laki laki 24 tahun, agama Islam, alamat DS keriahen tani kec. Pancur Batu kab. Deli Serdang, M jenis kelamin laki-laki 38 tahun, agama Kristen alamat jalan Ampera DS Perbaungan kec. Bilah hulu kab labuhan batu, dan yang terakhir A laki-laki 27 tahun, agama Kristen, warga batu 8 desa selat besar kec, bilah hilir, kab labuhan batu, papar Kapolsek. (biro labuhan batu Rudi Fadli)
Leave a comment