TERKAIT PRO DAN KONTRA PEMBANGUNAN TRANSTUDIO MALL, SULTHAN ALFARABY: ITU KONYOL

TERKAIT PRO DAN KONTRA PEMBANGUNAN TRANSTUDIO MALL, SULTHAN ALFARABY: ITU KONYOL

Berita Daerah 0 Comment 60

BANDA ACEH, Gemantaranews

Rencana PT. Trans Property Indonesia yang akan melakukan kegiatan “Studi Amdal Rencana Pembangunan” untuk keperluan pembangunan Transtudio Mall di Aceh, akhir-akhir ini heboh diperbincangkan oleh masyarakat biasa maupun mahasiswa.

Sejak beredarnya berita di dunia maya tentang pembangunan mall tersebut, bermacan-macam komentar pro dan kontra muncul dari warga net. Sulthan Alfaraby yang merupakan mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh dan juga seorang pegiat diskusi, melalui konfirmasi Via WhatsApp beliau mengatakan bahwa Minimnya mall di Aceh memang membuat sebagian besar masyarakat harus berbelanja keluar daerah dengan alasan lebih murah dan ini sangat merugikan Aceh.

“Memang saya akui berbelanja ke luar provinsi itu lebih murah dibandingkan di Aceh, keluarga saya juga punya usaha dan kami sering berbelanja ke Medan. Tapi menurut saya yang harus dipikirkan adalah bagaimana pedagang di Aceh itu harus bisa bersaing dengan orang luar. Bukan sekedar protes tanpa solusi dan memaksa orang untuk menghabiskan duit di Aceh! Banyak yang tidak sadar diri dan mengatakan Aceh rugi jika ada yang berbelanja ke luar, padahal mereka sendiri juga suka berbelanja ke luar karena alasan murah atau lewat online shop”. Ujar Sulthan

Sulthan yang juga berasal dari keluarga pedagang ini juga mengatakan bahwa melarang orang untuk berbelanja ke luar daerah tanpa memberikan solusi untuk Aceh adalah suatu kemunafikan. Harus ada sistem baru dan dukungan pemerintah dalam perputaran uang di Aceh, sehingga Aceh lebih untung tapi konsumen juga merasa puas dengan harga dan kualitas produk, bukan hanya sekedar protes.

Beliau mengatakan bahwa di Sumatera Barat, Indomaret dan sejenisnya dilarang beroperasi, sebab ada kekhawatiran keberadaanya dapat mematikan keberadaan pedagang tradisional. Tapi menurut Sulthan, di Aceh tidak ada yang protes soal itu padahal itu juga bisa menghambat pertumbuhan usaha pedagang lokal.

“Jika kita berbicara tentang UKM Aceh akan mati jika dibangun Transtudio Mall, sebaiknya mereka berkacalah sebelum berkomentar. Misalnya Indomaret dan Alfamart yang sudah membludak, di Sumatera Barat mereka dilarang beroperasi, kenapa di Aceh gak ada yang protes ya? Padahal itu juga bisa menyaingi usaha kecil di Aceh kan? Giliran satu Mall yang dibangun banyak yang kebakaran jenggot, bukannya memikirkan solusi untuk pedagang Aceh supaya lebih kreatif. Aneh menurut saya.” Tambah beliau.

Beliau berharap kedepan kepada seluruh elemen masyarakat untuk bisa mendukung segala aspek kemajuan baik itu segi ekonomi, pendidikan dan pembangunan di Aceh dan masyarakat Aceh harus mempunyai kreatifitas agar bisa bersaing dengan orang luar. Menurut Sulthan Keberadaan Transtudio Mall tidak usah dipeributkan, sama halnya seperti Suzuya Mall yang tidak ada yang protes.

“Suzuya Mall tidak ada yang protes, giliran Transtudio banyak yang protes. Jika tidak memenuhi syarat ya tidak usah diberikan IMB (Izin Mendirikan Bangunan). Kalau berpotensi bisa mematikan UKM, saya rasa itu konyol dan kita harus berkaca dulu kepada Mall dan supermarket yang sudah duluan membludak di Aceh supaya jangan asal berkomentar.” Tutup Sulthan (M. Zulfan)

Bagikan Artikel ke :

Shares

Leave a comment

      PT KURNIA CIPTA SARANA KARYA
      NO AHU : 002918.AH.0101 - TAHUN 2019
Gemantara News
Berani Memberikan Informasi yang Akurat dan Terpercaya Demi Mencerdaskan Masyarakat Nusantara.

Back to Top