DPRD SIDAK JALAN PABANGBON YANG VIRAL DI MEDIA

DPRD SIDAK JALAN PABANGBON YANG VIRAL DI MEDIA

Peristiwa 0 Comment 215

KAB. BOGOR, GemantaraNews

Kamis, 12 Desember 2019, menyikapi pemberitaan media yang dinyatakan bahwa ada pembangunan jalan di wilayah Barengkok-Pabangbon, Kecamatan Leuwiliang yang mangkrak alias ditinggal kabur oleh kontraktornya, maka rombongan Komisi III yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi III, Sastra Winara dan Wakil Ketua Komisi III, Aan Triana Almuharom terlihat dilokasi proyek didampingi oleh beberapa anggota DPRD lainnya diantaranya Nuroddin, Permadi Dalung dan Roveo Chechanova.

Mereka terkaget-kaget dengan issue yang berkembang bahwa proyek ini mangkrak dan ditinggal oleh kontraktornya, ternyata saat kunker mereka lihat kontraktor masih melakukan pekerjaan pengaspalan di lokasi.

Pihak pelaksana lapangan, Munajat mengaku bahwa kontraktor PT. Bumi Siak Makmur tetap komitmen mengerjakan proyek ini sampai selesai.

“Walaupun sampai hari ini kami belum bisa mencairkan dana seperak pun, tapi jujur saja faktor non teknis ini juga sedikit menghambat proses kelancaran proyek ini.”

“Saya tidak berani menghentikan proyek, karena ancaman warga mengarah ke saya kalau proyek ini tidak diteruskan, apalagi pekerjanya banyak berasal dari masyarakat sekitar, maka saya mohon kepada bapak-bapak dewan yang terhormat untuk membantu kami menjembatani komunikasi dengan pihak Dinas PUPR.”

Ketua Komisi 3 DPRD Kabupaten Bogor, Sastra Winara menyatakan, “Kami sebagai wakil rakyat hanya menjalankan amanah masyarakat yang resah kalau proyek ini dihentikan, karena imbasnya masyarakat tidak bisa nenikmati hasil pembangunan, mana galian sudah kiri kanan, kalau tidak diselesaikan akan menimbulkan masalah baru kedepannya, mobil kalau tercebur bisa bahaya”.

“Kami sebagai anggota DPRD tidak memihak ke siapapun, tapi kami akan cari solusi terbaik ditengah permasalahan yang terjadi, kami akan panggil semua pihak yang berkepentingan antara Kontraktor dan Dinas PUPR untuk mencari jalan tengah agar di sisa waktu yang tersisa proyek ini bisa diselesaikan pekerjaannya”.

Sayangnya tidak ada satupun perwakilan Dinas PUPR, Konsultan dan Pengawas yang hadir, padahal undangan resmi dari DPRD sudah dilayangkan Rabu, 11 Desember 2019. Di Lokasi pun sempat dihubungi lewat telepon ternyata kepala UPT Leuwiliang, Nur, sedang ada acara keluarga dan tidak bisa hadir di lokasi proyek, setelah anggota DPRD meninggalkan lokasi baru terlihat beberapa staff UPT Leuwiliang datang ke lokasi.

Tokoh masyarakat Desa Pabangbon, Iik Kusmana saat di wawancara mengatakan bahwa “Proyek ini harus diselesaikan, karena kami masyarakat yang akan dirugikan jika ini tidak diselesaikan, apalagi jalan ini akses satu-satunya menuju tempat Wisata Bukit Bintang dan Pabangbon, bisa-bisa nanti wisatawan ilfil lewat sini dan imbasnya juga ke masyarakat yang menggantungkan usaha disana, intinya kami tidak tahu menahu urusan di atas, yang jelas jangan sampai proyek ini dihentikan”. (IS/SU)

Bagikan Artikel ke :

Shares

Leave a comment

Back to Top