Aktivis Buruh Bambang Eka Berpulang ke Rahmatullah

Serba-serbi 0 Comment 36

KAB. BANDUNG, Gemantara News

Innalilahi wa innalilahi rojiun.. Kematian bisa datang kapan saja menghampiri dan takan bisa diprediksi sebelumnya. Kematian itu bak ‘Alif Lam Mim’ ayat pertama surat Al-Baqarah, yang berarti hanya Allah yang tahu, tidak memandang usia, jabatan, paras, dan waktu. Kematian akan menjadi pemutus segala kenikmatan dan kebahagiaan yang dirasakan di dunia.

“Masih segar di benak saya, sosok Bambang Eka Purnama Ketua Umum Gabungan Serikat Pekerjaan Merdeka Indonesia (Gaspermindo) yang beberapa waktu lalu sempat ngopi bareng dan berdialog terkait nasib kaum buruh. Namun hari kemarin Kamis 21 Januari 2021  beliau telah berpulang ke Rahmatullah.

Saat mendengar kabar tersebut, masih terpatri saat-saat perjalanan bersamanya. Diusianya yang dikatakan sudah tidak muda lagi, beliau begitu semangat dan tak-henti-hentinya meyuarakan kepentingan kaum buruh yang kondisinya kian tertekan. Beliau begitu khawatir dengan nasib kaum buruh pasca disahkannya undang undang Omnibus Law Ciptaker.

Beliau adalah sosok yang tak mengenal kompromi dan tidak pernah mau terpikat dengan iming-iming yang ditawarkan oleh para kapitalis yang menurutnya hanya mengekploitasi kaum buruh.

Beliau begitu intens menyampaikan kritikan-kritikan dalam memperjuangkan nasib buruh. Tak hanya di beberapa Media, di Media Sosial pun diantaranya Facebook, beliau terus mengkritisi kebijakan-kebijakan Pemerintah yang dianggapnya merugikan kaum buruh.

Masih segar didi benak kita beliau mendatangi Mabes Polri untuk menjenguk Jumhur Hidayat dan Syahganda yang di tahan Bareskrim Polri terkait kasus unjuk rasa UU Omnibus Law yang menimbulkan kerusuhan dimana pihak kepolisian menuding Jumhur dan Syahgandalah orang yang paling bertanggungjawab atas terjadinya kerusuhan tersebut.

Saat itu, Beliau terlihat marah dan begitu menghawatirkan kesehatan Jumhur Hidayat yang merupakan rekan seperjuangannya. Karena menurutnya Jumhur ketika “DiTangkap” oleh pihak Kepolisian dalam kondisi sakit dan belum pulih setelah dioperasi. Kritikannya itu pun ditayangkan di Media Bahkan diakhir hayatnya, beliau terus mencari dukungan membuat petisi “Bebaskan Jumhur Hidayat dan Syahganda Nainggolan”

Harus selalu kita ingat bahwa kita hidup di dunia yang fana dan yakinlah kalau ajal itu begitu dekat dan cepat tanpa kita bisa berbuat apa apa saat ia menghampiri.

Keluarga dan sahabat yang selalu kita cintai, cepat atau lambat akan berpisah seiring dengan berjalannya waktu. Kita dulu yang meninggalkannya atau mereka yang mungkin meninggalkan kita. Hargai waktu dengan banyak menghabiskan waktu yang barokah dengan mereka. Beramal baiklah di sisa waktu kita dan bersedekahlah. Jadilah orang yang bermanfaat untuk orang lain. Bukankah itu sebaik baiknya manusia?.

Tidak perlu bangga dengan status sosial, kekayaan, jabatan dan lain sebagainya karena yakinlah ketika ajal mendekat tiada artinya dan tiada yang perduli dengan semua itu, Karena semuanya akan sirna di telan waktu tiada pesta yang tak pernah berakhir, siapkah kita memikul pertanggungjawaban di akherat yang kekal nanti, mari kita jawab dalam nurani yang terdalam masing masing.

Mari kita doakan Pak Bambang Eka semoga termasuk golongan orang-orang yang Husnul khotimah di akhir hayatnya. Salah, khilaf dan dosanya diampuni dan saya yang masih hidup di dunia juga ingin menulis testimoni seperti ini untuk mengambil pelajaran berharga selama bersamanya.

Selamat jalan Pak Bambang, semoga ditempatkan di tempat yang sebaik-baiknya di sisi Allah Swt. ( Red )

Bagikan Artikel ke :

Shares

Leave a comment

      PT KURNIA CIPTA SARANA KARYA
      NO AHU : 002918.AH.0101 - TAHUN 2019
Gemantara News
Berani Memberikan Informasi yang Akurat dan Terpercaya Demi Mencerdaskan Masyarakat Nusantara.

Back to Top